Belajar mendengar...

Pulang kantor, dalam sebuah angkot. Ada pelajaran kecil yang cukup menarik tentang sudut pandang, dan kemampuan untuk mendengarkan.

Dalam angkot tersebut, Kebetulan saya duduk di bangku paling pinggir, sebelah pintu. Sepintas angkot tersebut kelihatan penuh.
Tapi jangan salah, masih ada satu bangku yg kosong, tepat di sebelah saya.

Di tengah jalan, angkot berhenti karena disetop oleh calon penumpang...
Mmm masih cukup muda dan bepenampilan menarik , namun ketika meliihat angkot yang kelihatan penuh, si mbak tersebut langsung menolak.
"Penuh ah...!!" , ujarnya.
Sambil berkomentar si mbak langsung balik badan. Tak memperdulikan teriakan saya..
"Mbak.. Mbak... Masih kosong satu mbak.."

Tak terlalu ambil pusing, sopir angkot pun langsung tancap gas , meninggalkan si mbak yang cuek, dia tetep pada pendapatnya, bahwa angkotnya sudah penuh.

Tak berapa lama, angkot pun berhenti...
Kali ini calon penumpang berkomentar sedikit berbeda...
"Penuh ya...?"
Yang dengan spontan Saya jawab...
"Masih ada satu..."
Dan si ibu calon penumpang pun sukses mendapatkan angkutan yang diperlukannya...

Perlu diketahui, bahwa mencari angkot kosong pada jam pulang kantor itu adalah kegiatan yang menuntut kesabaran...
Rata-rata angkot yang lewat selalu penuh dengan penumpang yang ingin pulang cepat.

Dari sini bisa diambil hikmahnya.
Kita seharusnya bisa belajar mendengarkan pendapat orang yang berbeda dengan pendapat kita. Walaupun kelihatannya tidak masuk akal,
Cobalah untuk mendengarkan, dan sedikit periksa kebenaran ucapan lawan bicara kita.

Si Mbak tadi kalau mau sedikit mendengar, dan memeriksa / melongok ke dalam angkot, tentunya dia tidak akan berlama-lama menunggu angkot yang akan lewat.

Hal hal yang besar, bisa dimulai dari hal sederhana.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT